Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, menjadikannya sebagai pelaku utama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Namun, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan yang signifikan, mulai dari masalah produksi, distribusi, hingga keterjangkauan harga.

Di Kecamatan Koto Balingka, beberapa masalah mikro seperti kurangnya minat generasi muda untuk bertani, tingginya alih fungsi lahan, dan stigma sosial terhadap profesi petani serta kurangnya wawasan generasi muda di bidang pertanian telah menghambat perkembangan sektor pertanian. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura memperkenalkan inovasi Pendidikan Pertanian Anak Usia Dini (PAPA DINI).

Tujuan Inovasi PAPA DINI:

1. Memperluas Sasaran Penyuluhan Pertanian.
2. Meningkatkan Jumlah SDM Petani Milenial.
3. Meningkatkan Wawasan dan Minat Anak Usia Dini
4. Menghapus Stigma Sosial: Mengubah pandangan bahwa profesi petani adalah profesi rendah.

Manfaat Inovasi PAPA DINI:

1. Transfer ilmu dan teknologi dalam pengelolaan dan pengolahan hasil pertanian lebih mudah.
2. Biaya produksi dan distribusi hasil pertanian menjadi lebih rendah dengan pemanfaatan teknologi oleh para petani Millenial.
3. Ketahanan pangan menjadi meningkat dan petani menjadi lebih sejahtera

Metode Pelaksanaan Inovasi PAPA DINI:

1. Menggali permasalahan dari petani oleh Penyuluh Pertanian Lapangan.
2. Melakukan koordinasi ke pihak sekolah sekolah terkait Rencana Inovasi PAPA DINI.
3. Menyusun SK Tim Pengelolaan dan Pelaksanaan Inovasi PAPA DINI.
4. Merencanakan dan menyusun jadwal kegiatan PAPA DINI.
5. Melaksanakan sosialisasi kegiatan Inovasi PAPA DINI ke sekolah sekolah dalam jangka waktu 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
6. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Inovasi PAPA DINI.
7. Menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan Inovasi PAPA DINI.
8. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Inovasi PAPA DINI.

Tanggal Awal Inovasi : 2023-10-17