Pasbar, pasamanbaratkab.go.id-- Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi, didampingi Kepala DPMN Defi Irawan, Kadispora Media Fitra, Camat Kinali Saparuddin, dan stakeholder terkait, menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah bersama Pemerintahan Nagari Ampek Koto, Nagari Ampek Koto Barat, dan Nagari Mudiak Labuah di Kantor Wali Nagari Ampek Koto Barat, Jumat (12/7).
Dalam sambutannya, Bupati Hamsuardi meminta perangkat nagari untuk melayani masyarakat dengan baik serta mensosialisasikan Program Unggulan Pemerintah Daerah dari rumah ke rumah. Ia juga ingin memastikan targetnya selama menjadi pemimpin Pasbar terpenuhi dengan baik. Beberapa target yang telah terpenuhi di antaranya pemekaran nagari, program berobat gratis, sekolah bebas pungutan, reward siswa berprestasi, dan lainnya.
"Tidak boleh ada masyarakat yang tidak tahu program berobat gratis. Seluruh staf nagari, jorong, bidan, hingga dai nagari wajib menyampaikan informasi dari rumah ke rumah. Misalkan di Nagari Ampek Koto Barat ada 500 rumah, staf nagari silakan dibagi. Harus kita pastikan sudah tidak ada lagi rapat komite yang memungut pembayaran, yang ada hanya rapat evaluasi mutu dan lainnya. Begitu pula dengan program unggulan lainnya, semoga dapat mensejahterakan masyarakat Pasbar," jelas Hamsuardi.
Ia juga menegaskan pemekaran nagari tidak akan mempengaruhi adat istiadat. Pasbar, termasuk Kinali, sangat kental dengan adat istiadatnya. Oleh karena itu, sesuai janjinya sewaktu bertemu menteri, pemekaran tidak akan mengubah kebiasaan baik yang turun-temurun di Kecamatan Kinali.
Selain itu, Camat Kinali Saparuddin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Hamsuardi bersama rombongan. Kedatangan orang nomor satu tersebut, lanjutnya, memberikan semangat kepada masyarakat Kinali, khususnya Nagari Ampek Koto, Nagari Ampek Koto Barat, dan Nagari Mudiak Labuah.
"Adanya pemekaran di Nagari Kinali memberikan dampak luar biasa. Setiap nagari di Kinali berlomba untuk memajukan nagarinya. Contohnya saja saat peringatan 1 Muharram, setiap nagari melakukan berbagai kegiatan, seperti pawai obor, lomba tahfidz, dan lainnya. Begitu pula kegiatan olahraga dan kemasyarakatan. Awalnya kita hanya 1 nagari, sekarang menjadi 16 nagari. BLT yang selama ini diterima oleh 8 KK di 1 nagari, sekarang mencapai 84 KK," jelas Saparuddin.
Berita Terkait
Publikasi