Pemkab Pasbar Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Secara Virtual dengan Kemendagri RI

Pasbar, pasamanbaratkab.go.id--  Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari ruang rapat di kantor bupati pada hari Senin (24/6). Rakor tersebut dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian., M.A., Ph.D.

Menteri Dalam Negeri dalam paparannya mengulas kondisi Polio di Indonesia, menyebutkan bahwa meskipun Indonesia telah bebas Polio sejak tahun 2014, tantangan tetap ada, terutama terkait cakupan imunisasi rutin yang rendah dan sanitasi di beberapa daerah. Beliau juga menyoroti kejadian Polio dalam 2 tahun terakhir di 6 provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan, yang memerlukan upaya penanggulangan melalui Pekan Imunisasi Nasional Polio (PIN Polio) untuk mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan perlunya vaksinasi ulang Polio bagi anak-anak di Indonesia, termasuk varian 1 dan varian 2, terutama di daerah Papua. Ia menekankan bahwa Polio sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat permanen pada anak-anak.

Sementara itu, Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D., selaku Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, menyampaikan perkembangan harga berbagai komoditas hingga Minggu ketiga Juni 2024. Ia menjelaskan, harga cabai merah naik 8,63 persen, harga cabai rawit naik 5,13 persen, harga minyak goreng turun 0,01 persen, harga ayam telur ras turun 1,61 persen, harga daging ayam ras turun 2,39 persen, dan harga beras turun 0,95 persen.

"Inflasi paruh pertama tahun 2024 sampai Mei mencapai 1,16 persen, masih dalam rentang terkendali yaitu 2,5 persen±1 persen. Pada Minggu ketiga Juni 2024, beberapa komoditas pangan seperti cabai merah dan cabai rawit yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga," jelasnya.

Dr. Drs. Sarwo Edhy, SP, MM, MH, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, menjelaskan kebijakan dan aksi strategis Badan Pangan Nasional untuk mengendalikan inflasi pangan di daerah. Menurutnya, ketersediaan komoditas pangan pokok strategis terpantau cukup dan harganya stabil, bahkan mengalami penurunan setelah libur Hari Raya Idul Adha 2024.

"Harga pangan di tingkat grosir dan pedagang relatif seimbang sehingga masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga yang wajar. Selain itu juga dilakukan penggencaran Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah. Berdasarkan data dari bulan Januari sampai dengan 21 Juni 2024, telah dilakukan Total Gerakan Pangan Murah(GPM) sebanyak 5329 kali di pusat, 37 Provinsi, dan 443 Kabupaten/Kota," tambahnya.

Grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat pada tanggal 17 hingga 24 Juni 2024 menunjukkan tren penurunan. Cabai Rawit Hijau dan Cabai Merah Lokal mengalami penurunan harga, sementara Daging Ayam Broiler/Ras mengalami kenaikan pada tanggal 20 Juni 2024 sebesar 4,17 persen. Pada tanggal 23 Juni 2024, Cabai Rawit Hijau turun 8,33 persen, dan pada tanggal 24 Juni 2024, Cabai Merah Lokal turun 16,67 persen dari harga sebelumnya.