Rakor Pengendalian Inflasi: Harga Pangan di Pasbar Alami Kenaikan, Cabai Rawit Hijau Turun 11,11%

Pasbar, pasamanbaratkab.go.id-- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruangan Balkon Kantor Bupati, Senin (07/10/2024). Rapat dibuka oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si.

Dalam rapat pengendalian inflasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Dr. Pudji Ismartini, M.App.Stat., menyatakan bahwa berdasarkan data SP2KP, secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada Minggu-1 Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH. Namun, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH naik dari minggu sebelumnya.

Berdasarkan perkembangan harga komoditas pangan sampai dengan Minggu-1 Oktober 2024, harga bawang merah naik sebesar 5,50 persen dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah pada Minggu-1 Oktober 2024 bertambah dibandingkan minggu sebelumnya. Kemudian, harga minyak goreng naik sebesar 0,36 persen dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga minyak goreng pada Minggu-1 Oktober 2024 bertambah dibandingkan minggu sebelumnya.

Selanjutnya, harga telur ayam ras sampai dengan Minggu-1 Oktober 2024 naik sebesar 0,53 persen dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras pada Minggu-1 Oktober 2024 relatif bertambah dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, harga cabai rawit sampai dengan Minggu-1 Oktober 2024 turun sebesar 3,24 persen dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada Minggu-1 Oktober 2024 relatif bertambah dibandingkan minggu sebelumnya.

Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum BULOG, Epi Sulandari, menyampaikan terkait upaya Perum BULOG dalam stabilisasi harga pangan. Ia melaporkan bahwa realisasi SPHP Beras sampai dengan 6 Oktober 2024 sejumlah 1.154.188 ton.

Total penyaluran SPHP pada triwulan III sebesar 324.997ton atau naik sebesar 41,2 persen dibandingkan triwulan II. Proporsi realisasi SPHP Beras terbesar adalah pengecer (64,3 persen), diikuti distributor (30,8 persen), Satgas (3,4 persen), Pemda (1,2 persen), dan Sinergi BUMN (0,3 persen).

Kemudian, Dr. Drs. Sarwo Edhy, S.P., M.M., M.H., selaku Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, menyampaikan terkait aksi dan strategi Badan Pangan Nasional dalam rangka mengendalikan inflasi nasional.

Ia melaporkan update realisasi aksi Badan Pangan Nasional, di antaranya Gerakan Pangan Murah dengan realisasi Januari–4 Oktober 2024 sebanyak 7.536 kali di 37 provinsi dan 459 kabupaten/kota, Fasilitasi Distribusi Pangan dengan realisasi per 4 Oktober 2024 mencapai 300,3 ton terdiri dari berbagai komoditas pangan, kios pangan dengan realisasi Januari–4 Oktober 2024 sebanyak 378 kios pangan di 21 provinsi dan 89 kabupaten/kota, serta penyaluran bantuan pangan beras yang terdiri dari tiga tahap: Tahap I (659.054 ton), Tahap II (653.357 ton), dan Tahap III (Agustus) sebanyak 244.344 ton.

Sementara itu, berdasarkan grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat mulai tanggal 30 September 2024 sampai 7 Oktober 2024, terlihat perubahan harga yang cenderung naik. Bahan pangan yang mengalami kenaikan harga adalah bawang putih, kacang kedelai, daging ayam broiler/ras, dan cabai merah lokal. Sedangkan bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit hijau. Berikut urutan waktu dan tingkat persentase perubahan harga bahan pangan tersebut:

- Pada 1 Oktober 2024, harga bawang putih mengalami kenaikan sebesar 5,26 persen.

- Pada 4 Oktober 2024, harga cabai rawit hijau mengalami penurunan sebesar 11,11 persen, disusul kacang kedelai yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,77 persen.

- Pada 7 Oktober 2024, daging ayam broiler/ras mengalami kenaikan sebesar 4,00 persen, disusul cabai merah lokal yang juga mengalami kenaikan sebesar 16,67 persen dari harga sebelumnya.

Data harga tersebut diperoleh dari pasar-pasar di wilayah Kinali, Simpang Tiga, Simpang Empat, Kapa, Padang Tujuh, Kajai, Talu, dan Paraman Ampalu.