Pasbar, pasamanbaratkab.go.id-- Setelah melakukan rapat pembinaan tata kelola pemerintahan dan evaluasi Visi Misi Pemerintahan Daerah Pasaman Barat (Pasbar) di Nagari Pujorahayu, Bupati Hamsuardi melanjutkan kegiatan serupa di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Senin (8/7) di Aula Kantor Wali Nagari setempat. Kegiatan tersebut turut diikuti oleh Camat Luhak Nan Duo, wali nagari se-Kecamatan Luhak Nan Duo, Bamus, anggota TP.PKK kecamatan, staf nagari, jorong, bidan, kelompok tani, tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Bupati Hamsuardi menyebutkan bahwa dalam masa kepemimpinannya yang berjalan selama lebih dari tiga tahun, seluruh aparatur pemerintahan baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga nagari telah melaksanakan visi misi dan program unggulan Pemda. Namun, perlu dipastikan apakah pelaksanaan tersebut sudah optimal. Hal ini akan dibahas dalam rapat evaluasi di setiap nagari.
"Sebelum menjabat sebagai bupati, dalam debat kandidat telah kami sampaikan program unggulan Pemda Pasbar, di antaranya Berobat Gratis, Magrib Mengaji, dan Tahfidz Alquran. Adapun lainnya seperti pemekaran nagari, peresmian kejorongan, pendidikan gratis tanpa pungutan di SD/SMP, reward bagi siswa berprestasi, dan masih banyak lagi," jelas Bupati Hamsuardi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemekaran nagari memberikan dampak besar bagi Pasbar dan nagari itu sendiri. Pemekaran nagari menambah dana desa sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Pemekaran juga mendekatkan pelayanan karena jumlah masyarakat dalam satu kejorongan sudah dibagi rata. Adanya pemekaran menambah banyak lembaga seperti LPMN, Bumnag, Karang Taruna, dan lain sebagainya," terangnya.
Camat Luhak Nan Duo, Sutrisno, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Hamsuardi beserta rombongan di kantor Wali Nagari Koto Baru. Ia menyebutkan bahwa program Pemda senantiasa disampaikan kepada masyarakat di Nagari Koto Baru. Program berobat gratis, lanjutnya, sangat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu. Selain itu, program sekolah bebas pungutan sangat membantu keluarga kurang mampu dalam melanjutkan pendidikan.
"Dengan pemekaran nagari, banyak hal positif yang kami peroleh, terutama BLT. Bantuan di Koto Baru dulunya hanya sebanyak 113, sekarang menjadi 360. Kami juga telah melakukan Bimtek ketahanan pangan, pemberian bibit, pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan, olahan ikan, pelatihan dasawisma, dan sebagainya, yang ini akan merata hingga Durian Tigo Batang. Dengan wilayah Nagari Koto Baru yang semakin sempit, pelayanan kami kepada masyarakat dapat lebih maksimal. Semoga program ini dapat dilanjutkan di masa mendatang," tambah Sutrisno.
Berita Terkait
Publikasi